This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 17 Februari 2011

kOnFiguRasi InstaL LiNux RedHat Konfigurasi InstaL Linux RedHat Instalasi dan Konfigurasi DNS pada Linux (Redhat ES)

kOnFiguRasi InstaL LiNux RedHat

Instalasi dan Konfigurasi DNS pada Linux (Redhat ES)

Masukan CD instaler Redhat ES release 4 disk pertama pada CD Drive. Tunggu beberapa saat Linux akan mounting secara otomatis atau jika Anda ingin mounting cdrom secara manual ketikkan perintah berikut pada terminal dengan login root.
[agung@localhost$ su -
[root@localhost root]# mount /media/cdrom/
Kemudian jalankan perintah rpm untuk memulai instalasi sepeti berikut:
[root@localhost root]# rpm -ivh /media/cdrom/RedHat/RPMS/bind-9.2.4-2.i386.rpm
[root@kuron cdrom]# rpm -ivh RedHat/RPMS/caching-nameserver-7.3-3.noarch.rpm
warning: RedHat/RPMS/caching-nameserver-7.3-3.noarch.rpm: V3 DSA signature: NOKEY, key ID db42a60e
Preparing… ########################################### [100%]

Catatan:
Paket software caching-nameserver, tersedia pada CD instaler kedua.
konfigurasi DNS dengan text editor
Sofware implementasi DNS adalah BIND (Berkeley Internet Name Domain) yang terdiri dari beberapa file-file (Redhat ES.x), yakni :
bind-9.x.x-xx.i386.rpm
bind-utils-9.x.x-x-x.i386.rpm
caching-nameserver-x.x-x.rpm
File-file tersebut berbentuk rpm, yang mana terlebih dahulu diinstall dengan perintah rpm -ivh nama_paket. Setelah paket tersebut diinstall maka akan terdapat file-file dan siap untuk mengkonfigurasi DNS. Dalam konfigurasi ini adalah DNS primary.
File-file yang dibutuhkan adalah :
File /etc/resolv.conf
File /etc/named.boot
File /etc/named.confls
File /var/named/* (file DNS resource recolsrd)
Penjelasan masing-masing file yang akan dikonfigurasi sebagai berikut:
File /etc/resolv.conf
Merupakan file yang berisi alamat domain atau alamat IP dari nameserver. File ini diakses pertama kalinya oleh resolver pada saat mengajukan permintaan terhadap domain. Berikut file resolv.conf yang telah diedit.
Isi file etc/resolv.conf
domain telkom.co.id # nama domain
search www.telkom.co.id # nama host + domain
nameserver 192.168.0.1 # IP address

Domain telkom.co.id merupakan nama domaian yang dikelola, dalam hal ini adalah www.telkom.co.id Search www.tekom.co.id merupakan nama yang digunakan sebagai default bila dalam melakukan permintaan me-resolve nama host gagal. Nameserver 192.168.0.1 merupakan alamat IP Address dari DNS.
File /etc/named.conf
File named.conf yang berada pada direktori etc merupakan file utama yang pertama kali dibaca oleh BIND pada saat BIND dijalankan. Pada file ini berisi keterangan letak dan jenis file-file database yang dibutuhkan oleh BIND. Berikut konfigurasi file resolv.conf:
// named.conf for Red Hat caching-nameserver
//


options {
directory “/var/named”;
dump-file “/var/named/data/cache_dump.db”;
statistics-file “/var/named/data/named_stats.txt”;
/*
* If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below. Previous versions of BIND always asked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53;
};


//
// a caching only nameserver config
//
controls {
inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };
};


zone “.” IN {
type hint;
file “named.ca”;
};


zone “localdomain” IN {
type master;
file “localdomain.zone”;
allow-update { none; };
};


zone “localhost” IN {
type master;
file “localhost.zone”;
allow-update { none; };
};


zone “0.0.127.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “named.local”;
allow-update { none; };
};


zone “0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.ip6.arpa” IN {
type master;
file “named.ip6.local”;
allow-update { none; };
};


zone “255.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “named.broadcast”;
allow-update { none; };
};


zone “0.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “named.zero”;
allow-update { none; };
};
zone “telkom.co.id” {
type master;
file “db.ns.telkom.co.id”;
};


zone “0.168.192.in-addr.arpa”{
type master;
file “db.192.168.0.1″;


};
include “/etc/rndc.key”;
76,1 Bot

Block options, memberitahukan penggunaan direktori /var/named sebagai default direktori untuk named (BIND). Sedangkan block zone berisi tag-tag yang digunakan untuk menentukan server untuk sebuah domain atau subdomain tertentu dan file zone yang berisi konfigurasi sebuah domain atau subdomain tertentu. Bila kita bertujuan membuat zone file untuk pemetaan nama ke IP, gunakan nama domain sebagai nama zona. Bila untuk membuat zone file pemetaan IP ke nama, gunakan nama domain dengan sebagai berikut :
IP ke Nama untuk network 192.168.0, nama zone file ditulis 0.168.192.in-addr.arpa
IP ke Nama untuk network 127.0.0,nama zone file ditulis 0.0.127.in-addr.arpa
File /var/named/chroot/var/named
Direktori /var/named/chroot/var/named berisi file-file zona yang namanya bersesuaian dengan tag file pada zone direktori /etc/named.conf. Secara default pada saat instalasi BIND secara otomatis direktori /var terdapat direktori /named beserta file-file named, seperti named.ca, named.local dan localhost.zone.
Untuk mengkonfigurasi master server diperlukan dua file lagi yang mana file tersebut dicopy dari named.local dan diberi nama sesuai dengan file yang terdapat dalam /etc/named.conf atau /etc/named.boot.
Direktori ini disebut sebagai file DNS resource record yang merupakan file database yang dibuat sesuai kebutuhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada file resource record adalah :
SOA (Start Of Authority), record yang mengindikasi authority untuk zona yang bersangkutan.
NS record adalah daftar nama server untuk zona yang bersangkutan.
Record lainnya: A, P, CNAME, MX, HINFO.
A, menerangkan / pemetaan dari nama ke alamat IP
P, pemetaan dari alamat IP ke nama domain
CNAME adalah nama alias.
MX, menyatakan Mail Excanger untuk menunjuk mail server yang menangani email domain.
HINFO, memberikan keterangan tentang perangkat keras.
File /var/named/named.ca
Berisi informasi data yang berada dalam domain root, digunakan name server jika ada resolver yang meminta nama domain di luar domain local.
File /var/named/named.local
named.local merupakan file untuk alamat loopback untuk alamat ke diri sendiri yang bernomor IP 127.0.0.1.
$TTL 86400
@ IN SOA localhost. root.localhost. (
1997022700 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum


IN NS localhost.
1 IN PTR localhost.

Untuk membuat file zona untuk domain telkom.co.id dengan nama file db.ns.telkom.co.id, file zona ini haruslah berisikan semua komputer yang ada dalam domain telkom.co.id yang terhubung pada jaringan local. Untuk memperoleh file ini, copy file named.local. kemudian simpan dengan nama file db.ns.telkom.co.id. perintahnya : # cp named.local db.ns.telkom.co.id
Berikut isi file db.ns.telkom.co.id :
$TTL 86400
@ IN SOA telkom.co.id. root.telkom.co.id. (
1997022700 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum
IN NS ns1
ns1 IN A 192.168.0.1
www IN A 192.168.0.1

Penjelasan file db.ns.telkom.co.id sebagai berikut:
@ IN SOA telkom.co.id. root.telkom.co.id, mendefinisikan awal dari suatu zone file dengan hostname www.telkom.co.id.
root.telkom.co.id, merupakan email pada DNS, yakni root@telkom.co.id
1997022700 ; Serial
Nomor seri dari zona file (datebase), format penulisan nomor seri tersebut dengan format tanggal dimana setiap kali ada perubahan file database, maka dilakukan perubahan tanggal. Format tanggal adalah YYMMDDhh (YY = tahun, MM = bulan, DD = tanggal, dan hh = jam ). 1997022700 menyatakan tahun 1997, bulan 02, tanggal 27, dan jam 00).
28800 ; Refresh
Selang waktu yang diperlukan oleh Secondary Name Server untuk memeriksa perubahan zona file pada Primary Name Server.
14400 ; Retry
Mendeklarasikan berapa lama Secondary Name Server menunggu untuk mengulang pengecekan terhadap Primary name server apabila Primary Name Server tidak memberikan respon pada saat proses refresh.
3600000 ; Expire
Mendeklarasikan berapa lama zone file dipertahankan pada Secondary Name server apabila Secondary Name Server tidak dapat melakukan zone refresh.
IN NS ns1
Mendeklarasikan nama server yang digunakan untuk mendeklarasikan “Authoritative Name Server” yang mengelola suatu domain yakni ns1
www IN A 192.168.0.1
Name server dengan IP addres 192.168.1.1
Membuat file zona reverser-lookup untuk network 192.168.0.0 dengan nama db.192.168.0.1. Untuk memperoleh file ini sama halnya dengan file db.ns.telkom.co.id, dicopy dari file named.local dan kemudian dikonfigurasi sesuai kebutuhan. perintahnya : # cp named.local db.192.168.0.1
Berikut konfigurasi file db.192.168.0.1
$TTL 86400
@ IN SOA telkom.co.id. root.telkom.co.id. (
1997022700 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum


IN NS ns1
1 IN PTR ns1.telkom.co.id.


Dengan file db.192.168.0.1 diatas, fungsinya adalah memetakan alamat IP ke nama host. Cara ini sering juga disebut Reverse Domain Name Service.
1 IN PTR ns1.telkom.co.id
IP Address 1 (yang diambil dari angka terakhir IP Address 192.168.1.1) berfungsi sebagai pemetaan IP Address ke nama host www.telkom.co.id (Hostname Server).
Menghentikan, menjalankan dan memeriksa dns
Setelah semua konfigurasi DNS primary sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengetes apakah sudah benar atau belum server DNS tersebut adalah :
Mengaktifkan network dan BIND (named), dengan perintah :
#/etc/rc.d/init.d/network stop
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]

Pada contoh diatas, network dihentikan. Dengan demikian secara otomatis jaringan (network) pada server linux juga dihentikan. Untuk menjalankan ketikkan perintah seperti dibawah ini :
#/etc/rc.d/init.d/network start
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up interface lo: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]

Menghentikan BIND (named/daemons DNS) dengan file eksekusi /etc/rc.d/init.d/layanan stop sedangkan menjalankan dengan perintah start
# /etc/rc.d/init.d/named stop
Shutting down named: [ OK ]
#/etc/rc.d/init.d/named start
Starting named: [ OK ]

Jika tampil tulisan OK, seperti terlihat diatas DNS sudah runing. Sekarang Anda tinggal menjalankan perintah untuk testing berikut contohnya:
[root@localhost agung]# nslookup
> set type=SOA
> telkom.co.id
Server: 192.168.0.1
Address: 192.168.0.1#53


telkomsisfo.co.id
origin = telkom.co.id
mail addr = root.telkom.co.id
serial = 1997022700
refresh = 28800
retry = 14400
expire = 3600000
minimum = 86400
>

atau
[root@localhost syukrie]# dig telkom.co.id

; < <>> DiG 9.2.4 < <>> telkom.co.id
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER< <- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 33053
;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 0, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 0


;; QUESTION SECTION:
;telkomsisfo.co.id. IN A


;; AUTHORITY SECTION:
telkom.co.id. 86400 IN SOA telkom.co.id. root.telkom.co.id. 1997022700 28800 14400 3600000 86400


;; Query time: 110 msec
;; SERVER: 192.168.0.1#53(192.168.0.1)
;; WHEN: Tue May 8 11:07:36 2007
;; MSG SIZE rcvd: 76


[root@localhost agung]#

Setelah tampil seperti contoh diatas, lalu coba ping nama domain yang telah dibuat. Berikut contohnya:
[root@localhost agung]# ping www.telkom.co.id
PING www.telkom.co.id(192.168.0.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.090 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.118 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=3 ttl=64 time=0.117 ms
Jika tampilan seperti terlihat diatas, DNS yang telah Anda konfigurasi sudah berjalan dengan baik dan siap digunakan.

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan

Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah
Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
  • merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
  • Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
    collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
  • Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
    satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
  • Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
  • dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
  • Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
  • TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
  • TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
  • Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
  • Keunggulan jika  terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
  • Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
  • Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
    Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC  harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
  • Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
    Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data.  Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
  • Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
    Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
    Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card)  dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
  • Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
  • Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL  (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan  pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping  untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke  IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan  lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Klasifikasi

Berdasarkan skala :
  • Local Area Network (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.
  • Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.
  • Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.
Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
  • Client-server
    Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

  • Peer-to-peer
    Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
  1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    • Jaringan terpusat
      Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server
    • Jaringan terdistribusi
      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.


  2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
    • Jaringan LAN
      merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.

    • Jaringan MAN
      Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

    • Jaringan WAN
      Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.


  3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
    • Jaringan Client-Server
      Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

    • Jaringan Peer-to-peer
      Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.


  4. Berdasarkan media transmisi data
    • Jaringan Berkabel (Wired Network)
      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

    • Jaringan Nirkabel(WI-FI)
      Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More